Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inflasi Januari 2020 Diprediksi Naik 2,6 Persen Karena Iuran BPJS

image-gnews
Sejumlah wanita berebut membeli sembako murah di Plaza Balaikota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Mei 2019. Bazaar sembako murah Ramadan ini digelar tim pengendali inflasi Jawa Barat. ANTARA
Sejumlah wanita berebut membeli sembako murah di Plaza Balaikota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Mei 2019. Bazaar sembako murah Ramadan ini digelar tim pengendali inflasi Jawa Barat. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat inflasi pada Januari 2020 diprediksi rendah dan tetap stabil. Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan faktor utama pendorong inflasi dipengaruhi penurunan pasokan komoditas pangan seiring dengan peningkatan curah hujan secara nasional. 

“Inflasi bulan Januari 2020 diperkirakan meningkat sebesar 0,42 persen [month-to-month/mom] yang tercatat 0,34 persen [mom],” katanya ketika dihubungi Bisnis, Jumat 31 Januari 2020. 

Josua memperkirakan inflasi tahunan per bulan Januari mencapai 2,66 persen (yoy) dari bulan sebelumnya yang tercatat 2,72 persen (yoy).

Menurutnya, inflasi Januari lebih didominasi oleh peningkatan inflasi harga bergejolak dan inflasi harga diatur pemerintah.

Dia menuturkan, inflasi didorong kenaikan beberapa harga komoditas pangan, antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit.

Lebih lanjut, inflasi harga diperkirakan meningkat sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok serta iuran BJPS.

“Adapun, inflasi inti cenderung stabil di kisaran 3,02 persen (yoy) mempertimbangkan tren kenaikan harga emas, sedangkan nilai tukar rupiah cenderung mengalami apresiasi sepanjang Januari,” ungkapnya.

Sementara itu, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual memprediksi inflasi Januari 2020 tercatat rendah, tetapi stabil. Hal itu dikarenakan adanya bencana dan cuaca.

“Kami memprediksi inflasi pada Januari 2020 berkisar di angka 0,47 persen. Adanya banjir dan cuaca buruk akan berdampak pada harga bahan pokok di pasar,” katanya.

Menurutnya, beberapa bahan pokok yang berkontribusi terhadap inflasi, antara lain cabai merah dan bawang merah. Sementara itu, komoditas beras tidak terlalu menyumbang inflasi karena harga di pasar cenderung stabil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, dia mengingatkan pemerintah untuk menstabilkan gejolak harga bahan pangan dengan cara memperbaiki jalur distribusi saat terjadi bencana atau cuaca buruk.

Dia menilai inflasi akan bergerak seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah. “Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika berpengaruh positif pada inflasi,” jelasnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

55 menit lalu

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. Antaranews
BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.


6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

21 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?


Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2024. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.858 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.


Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.


Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

2 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.


IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)


Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080


Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.


Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

3 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.


Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

8 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.